Resiko Besar Yang Dihadapi Jika Utang Ke Pinjaman Online
Apa saja resiko pinjaman online ? dibawah ini kami akan menjelskannya
1 Bunga Sangat Tinggi
Ini fakta yang harus diketahui sejak awal bahwa tingkat bunga
pinjaman online relatif tinggi. Bahkan boleh dibilang tinggi
sekali.Sampai saat ini, OJK tidak mengatur soal batasan bunga pinjaman
online. Tingginya suku bunga diserahkan kepada market player, perusahaan
pinjaman online.
Perusahaan pinjaman online memiliki alasan sendiri menerapkan bunga
setinggi itu. Salah satunya, tingginya resiko nasabah online, akibat
kemudahan persyaratan dan kecepatan persetujuan. Selama nasabah peminjam tahu dan berhitung soal bunga yang harus
dibayar, seharusnya tidak masalah mengambil pinjaman dengan bunga
pinjaman super tinggi. Anyway, untuk apa bunga rendah tetapi pinjaman
sulit didapatkan atau persetujuan diberikan beberapa minggu.
Yang jadi masalah adalah mereka yang mengambil pinjaman online tanpa
berhitung soal bunga dan baru komplain ketika sudah mengambil pinjaman
yang akibatnya tidak mau atau tidak sanggup mengembalikan pinjaman.
Jadi, buat saya tingginya bunga adalah hal yang penting diketahui
oleh nasabah pinjaman online. Walaupun, banyak yang tetap mengambil
pinjaman online karena kecepatan dan kemudahan lebih penting
dibandingkan besarnya bunga.
2 Plafond Pinjaman Kecil
Salah satu resiko pinjaman online adalah plafond tanpa agunan yang tidak
besar. Rata – rata dibawah Rp 5 juta per pinjaman. Bahkan beberapa
pinjaman online mulai dari 1 juta rupiah dan baru
bisa meminta kenaikkan plafond setelah mengambil pinjaman beberapa kali.
Sifat pinjaman online yang cepat dan mudah berimbas pada jumlah
plafond yang ditawarkan. Tidak bisa mengambil untuk pinjaman dalam
jumlah besar. Untuk pinjaman dalam jumlah besar, nasabah tetap harus ke
bank tampaknya.
3 Data Pribadi di HP Bisa di akses Aplikasi Pinjaman Online
Dalam mengajukan pinjaman online, sebagai bagian dari prosedur
pinjaman online, calon peminjam wajib mengunduh aplikasi pinjaman
online. Nasabah mengunduh aplikasi di ponsel dan dari situ mengajukan
pinjaman.Tentu saja, cara ini memberikan kemudahan. Kapan saja membutuhkan
tinggal buka aplikasi pinjaman online di ponsel dan bisa mengajukan
kredit.Namun, resikonya adalah ekspose data data pribadi di ponsel yang
diminta aksesnya oleh perusahaan pinjaman online saat nasabah mengajukan
pinjaman.Apakah menarik data pribadi salah ?
Saya bukan ahli hukum, tetapi menurut saya selama calon nasabah
memberikan consent persetujuan kepada perusahaan untuk melihat dan
menganalisa data di telpon selular nasabah maka sah sah saja menggunakan
data tersebut. Yang penting adalah calon nasabah paham dan mengerti bahwa dia
memberikan persetujuan atas penggunaan dan akses data pribadinya untuk
kepentingan pengajuan kredit online.
4 Tidak Semua Proses di Setujui dengan Cepat
Harapan yang tinggi ketika mengajukan pinjaman online adalah persetujuan
cepat cair. Namun, realitanya tidak semua pinjaman online bisa
mewujudkan janji cepat cair tersebut. Bisa dilihat dari komentar –
komentar di PlayStore yang mengeluhkan
layanan pinjaman online soal lamanya pencairan dan tidak adanya response
(disetujui atau tidak) atas pengajuan pinjaman online. Kenyataannya,
meskipun menggunakan teknologi, banyak proses di
pinjaman online yang tidak bisa cepat. Butuh waktu beberapa hari sampai
ada keputusan disetujui atau tidaknya. Kondisi ini yang perlu disadari
oleh para calon nasabah. Tingginya
ekspektasi perlu dibarengi dengan kesadaran akan realita di lapangan.
5 Tidak Bayar Pinjaman Online, Penagih Datang Kerumah Dan Menelpon Keluarga
Layaknya semua pinjaman, jika nasabah tidak bayar maka akan ada
tindakan penagihan. Penagihan tidak akan dilakukan jika nasabah membayar
tepat waktu. Ada persepsi, karena ini adalah pinjaman online, jika nasabah tidak
bayar maka tidak akan ada proses penagihan dan hanya dilakukan reminder
via email serta sms. Tentu saja, ini tidak sepenuhnya benar. Dalam website dan informasi
di perjanjian, jelas bahwa nasabah yang tidak bayar akan ditagih oleh
perusahaan pinjaman online.
Apa sanksi tidak bayar pinjaman online ?
- Pertama, perusahaan pinjaman online akan melakukan tindakan penagihan. Tindakan penagihan mulai dari yang sifatnya reminder sampai dengan intensif agar nasabah membayar kewajibannya.
- Kedua, melaporkan nasabah ke biro kredit yang diwajibkan oleh OJK kepada setiap perusahaan Fintech. Pelaporan ini bertujuan memastikan bahwa nasabah yang tidak bayar tidak dapat mengajukan pinjaman kembali.
Jadi, jika memang ingin mengajukan kredit di perusahaan pinjaman
online, pastikan punya kemampuan mengembalikkan pinjaman, Jangan karena
tergiur oleh proses yang mudah dan cepat, nasabah tidak memperhitungkan
kemampuan mengembalikkan pinjaman, yang akhirnya berujung pada proses
penagihan yang tidak menyenangkan.
Apa solusi tidak bisa bayar pinjaman online ?
Bagaimana jika nasabah
gagal bayar pinjol ?
Bagaimana cara melunasi hutang pinjaman online ?
Ini sejumlah hal ini yang perlu diperhatikan calon peminjam ketika akan
memilih pinjol. Karena beberapa pinjol memberikan solusi untuk nasabah
yang tidak
bisa bayar pinjaman online. Misalnya melakukan perpanjangan atau
reskedul pinjaman, tentu saja dengan biaya tertentu.
6 Biaya Administrasi Penagihan
Satu hal yang kerap dilupakan. Ketika menunggak, maka resikonya tidak
hanya menghadapi penagihan, tetapi juga tambahan biaya karena
perusahaan pinjaman online meminta biaya atas keterlambatan pembayaran.
Karena itu, sewaktu memilih pinjol, pastikan bahwa akses pembayaran
online cukup baik. Ada banyak pilihan akses cara pembayaran pinjaman
online. Disamping itu, karena proses penagihan membutuhkan extra sumber
daya
manusia, beberapa perusahaan pinjaman online membebankan biaya penagihan
ke nasabah yang menunggak.
Jumlah biaya penagihan ini cukup besar jika dibandingkan plafond
pinjaman. Masalahnya, ketentuan soal biaya yang harus dibayar jika
nasabah menunggak, tidak secara jelas dicantumkan dalam website beberapa
perusahaan pinjaman online. Seolah-olah tidak ada kewajiban tambahan jika terlambat membayar, walaupun kenyataannya tidak.
Karena itu, calon nasabah perlu menanyakan atau membaca perjanjian
kredit dengan teliti soal kewajiban jika nasabah terlambat membayar
tunggakan pinjaman. Ini salah satu contoh pinjaman online yang secara
transparan memaparkan biaya keterlambatan di situs mereka.
Itulah beberapa resiko yang anda dapatkan Jika meminjam uang ke
Aplikasi Pinjaman Online. Semoga tidak adalagi korban- korban Pinjol dan
lebih memikirkan resiko yang di dapat jika meminjam uang di Pinjaman
Online
Komentar
Posting Komentar